Beruntungnya Romelu Lukaku Punya Manajer Tukang Parkir

Romelu Lukaku memulai karirnya dalam balutan seragam Merah Manchester dengan sangat meyakinkan - ia mencetak 11 gol dalam 10 penampilan awalnya. Tapi, apakah saat ini ia masih garang di depan gawang lawan? tentu tidak, karena ia hanya mampu mencetak 3 gol saja dalam 15 pertandingan terakhirnya di semua kompetisi. Banyak pastinya diantara pendukung United yang kecewa dengan performa striker bongsor Belgia tersebut akhir-akhir ini.

Ia sebenarnya datang membawa harapan besar untuk memperbaiki lini serang United yang kurang greget musim lalu, kilatan cahaya sempat menyilaukan di awal musim – ia pun mendapat banyak sanjungan, namun kini semuanya berubah menjadi kritik akibat kekeringan kran golnya terutama pada pertandingan berlabel “Big Match” sebagai fokus utama.

Tapi, para kritikus dan fans pesimistis boleh saja berpendapat miring atas penampilan Lukaku akhir-akhir ini, namun tidak dengan sang manajer, Jose Mourinho.


Jika ditelisik lebih dalam, keringnya kran gol Lukaku memang sebenarnya berkaitan erat dengan taktik extra-defensive yang seringkali digunakan Mourinho dalam laga-laga besar. Ketika United bermain defensive dan membiarkan penguasaan bola diambil sepenuhnya oleh tim lawan dan United sendiri memilih menyerang sesekali melalui serangan balik justru membuat setriker 24 tahun tersebut seringkali kesulitan, bisa kita lihat bagaimana penampilan Lukaku ketika United bermain melawan tim enam teratas sejauh ini, ia tidak terbantu oleh taktik bertahan Mourinho, yang paling nyata adalah pada laga derby Manchester dimana terciptanya dua gol The Cityzens berawal dari kesalahan yang dilakukan striker Belgia tersebut. Setiap pemain memang memiliki tipikalnya masing-masing, namun bagaimana ia harus beraksi di lapangan itu adalah tergantung dari isntruksi pelatih dan Lukaku yang memiliki insting menyerang tinggi masih harus menyesuaikan diri untuk bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan ketika membantu pertahanan, karena bermain di bawah asuhan Mourinho - striker pun harus jago menjaga daerah pertahanan sendiri.

Sebagian besar, Lukaku tampil bagus ketika United bermain menyerang dibantu Paul Pogba berada di lini tengah. The Red Devils sudah berhasil mengalahkan hampir setiap tim di Premier League kecuali Chelsea dan tetangganya Manchester City - dan United rata-rata mencetak 2,18 gol per game, naik dari 1,42 musim lalu (Data : Football Whispers).


Lukaku adalah aktor penting dibalik peningkatan tersebut, menawarkan ancaman yang lebih besar bagi lini pertahanan lawan berkat insting gol mematikan dan kekuatan duel udaranya yang luar biasa. Tapi, kritik yang diarahkan kepada striker Belgia tersebut sebagian besar didasarkan terhadap ketidakmampuannya untuk bertindak sebagai target man, menahan bola dan menghubungkan dengan rekan setimnya yang ada di lini ke tiga.

Orang kebanyakan pasti akan berpikir alangkah baiknya jika aspek permainan Lukaku sesuai dengan atribut fisik dan teknisnya yang lebih kuat, namun perkembangan semacam itu membutuhkan waktu, dia tidak serta-merta bisa diharapkan tiba-tiba menjelma menjadi pemain bertahan kelas dunia.

Saat menghadapi tim lawan yang kuat, taktik Mourinho sering membuat Lukaku terisolasi di depan dan kerap kesulitan dengan umpan-umpan panjang dan tinggi. Dalam keadaan seperti itu, Lukaku sepertinya tidak akan bisa bermain dengan baik dan mencetak gol dengan cara yang tidak ia kuasai dan bukan kekuatan utamanya, dia lebih suka bermain dengan menempel ketat bek terdalam lawan dan menerima umpan crossing yang mengarah ke dalam kotak.

Kemenangan 1-0 United atas Bournemouth pada tengah pekan lalu bisa kita jadikan contoh utama bagaimana memaksimalkan insting gol Lukaku. Eks bintang Anderlecht dan Everton tersebut mencetak satu-satunya gol yang memberi tiga point bagi United dengan melompat di antara dua bek Bournemouth untuk menyelesaikan crossing lezat Juan Mata dengan sundulan.


Jika United tidak bisa bermain dengan cara yang paling sesuai dengan atribut Lukaku, maka siapapun harus paham dan menerima keadaan bahwa Lukaku tidak akan tampil optimal. Karena Mourinho juga sepertinya tidak akan mungkin memprioritaskan skema bermain menyerang dengan cara yang sesuai dengan setiap pemain yang dia miliki, seperti Lukaku. Karena sakali lagi, Mourinho adalah tipikal manajer yang lebih memprioritaskan sisi defensive daripada menyerang.

Dan Mourinho sepertinya sangat paham terhadap apa yang terjadi dengan Lukaku, meski kran golnya mengering, tapi manajer Portugal tetap saja memberi pujian atas penampilan umum Lukaku akhir-akhir ini. Ia pasang badan ketika ada kritik ditujukan kepada pemainnya, baik yang datang dari para kritikus ataupun dari pendukung United sekalipun.

Dikutip dari The Gurdaian, Mourinho mengatakan : "Pekerjaan saya, ketika saya rasa mereka pantas mendapatkannya adalah untuk melindungi pemain saya. Romelu adalah salah satu pemain yang seharusnya tak tersentuh dalam hal resfect dari setiap orang.”

"Dia bermain sangat baik untuk kami dan ya! saya harus melindungi pemain saya saat saya merasa mereka pantas mendapatkannya. Dan Romelu selalu pantas mendapatkan itu karena apa yang dia lakukan untuk tim itu fantastis. Bagi seorang striker, bermain sepak bola bukan hanya soal mencetak gol. Jadi bagi saya [dia] tidak tersentuh dalam tim saya dan saya pikir dia seharusnya tidak tersentuh dalam dukungan dari para penggemar. Tapi, penggemar adalah penggemar, mereka membayar tiket dan melakukan apa yang mereka inginkan. Sebagai manajer saya merasa berkewajiban untuk melindungi pemain saya saat merasa mereka berhak mendapatkannya.”


Disitulah beruntungnya Lukaku memiliki manajer macam Jose Mourinho yang tidak mempermasalahkan ketika ia tidak mampu mencetak gol dalam banyak pertandingan asalkan ia masih bisa berkontribusi bagi permainan dan pertahanan tim khususnya.

Ada beberapa hal yang pasti masih bisa diperbaiki Lukaku dalam permainannya. Yang jelas, striker Belgia tersebut akan sangat mematikan saat percaya diri dan bermain dalam sistem yang sesuai dengan tipikalnya, namun dia harus menyesuaikan diri dengan sistem Mourinho – karena sekali lagi, tidak akan mungkin jika Mourinho yang terpaksa harus menyesuaikan sistem dengan para pemain yang dimilikinya. Sebab, sistem seperti itulah (sepakbola defensive) yang sudah terbukti membawa kesuksesan bagi manajer Portugal di tim manapun ia melatih.

0 Response to "Beruntungnya Romelu Lukaku Punya Manajer Tukang Parkir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel